The New Liverpool Way: To Dive or Not To Dive

Stay on Your Feet, Luis

Belakangan ini, Luis Suarez kembali menjadi bahan perbincangan di media. Bukan, kali ini bukan karena dia mencetak hat-trick lagi, tapi karena dia melakukan diving yang dari televisi pun terlihat konyol. Luis Suarez bukanlah pria pertama di lapangan hijau yang melakukan diving, tetapi media massa memperlakukannya seakan-akan begitu.

Yang menarik adalah ketika sebagian suporter Liverpool ramai-ramai mendukung perilaku ini. Sebagian berpendapat bahwa “It’s part of the game” atau “he’s a tricky player” bahkan “pemain yang lain juga diving!” Well, this is not another club they’re supporting, it’s Liverpool FC.

Salah satu yang seringkali kita banggakan adalah “The Liverpool Way” yang bukan hanya berlaku bagi pemain di lapangan, tapi juga ke manajerial klub dan perilaku suporter. The Liverpool Way is “the right way.” Jalan yang benar. Jalan yang walaupun berat, tetap harus dijalani. Karena ketika kita diminta memilih antara jalan yang mudah (belum tentu benar) atau jalan yang benar (belum tentu mudah), maka sudah sepantasnya kita dengan bangga memilih yang kedua.

Termasuk dalam soal fair play dan di dalamnya masalah diving ini.

Diving adalah dosa. Biarpun pada realitanya banyak pemain melakukannya, tidak membuat diving menjadi sesuatu yang benar. Apakah korupsi bila dilakukan berjamaah menjadi benar? Silahkan anda jawab sendiri.

Untuk masalah benar dan salah, kita harus tegas, dimana kita berada. Luis Suarez seharusnya mengerti bahwa dia membawa nama besar klub. Perilaku bodoh dan tidak tepat seperti itu menempatkan klub pada permasalahan yang tidak perlu. Apa masih kurang masalah yang ada?

 

Ashley Young: The Dance

Menyedihkan rasanya ketika banyak suporter yang mencemooh Ashley Young dan Didier Drogba karena seringkali diving, lalu memuja buta kepada Luis Suarez. Apakah diving menjadi The New Liverpool Way? Apakah fair play bukan lagi sebuah kebanggaan? Apakah kita telah memilih jalan yang mudah untuk menang?

 

Didier Drogba: The Fall

Oscar Winning Performance by Sergio Busquets

This is Liverpool FC, dimana para suporternya memperjuangkan kebenaran selama 23 tahun tanpa lelah!

Kita akan tetap mendukung Luis Suarez selama dia berseragam Liverpool. Tapi bukan dengan mendukung diving-nya. Tapi dengan menyemangatinya ketika dia terjatuh ditackling lawan namun wasit tidak menghiraukannya, dengan bersorak riuh walau tendangannya hanya menghantam mistar. Luis Suarez harus tahu kita akan berada di belakangnya ketika dia benar, sesulit apapun itu.

Because no player is bigger than the club. Even after Luis Suarez, there will be someone who’ll take his place.

6 responses to “The New Liverpool Way: To Dive or Not To Dive

  1. Yup saya setuju, mau itu stevie sekalipun yang melakukan diving sudah sepantasnya kita juga memperingati nya sebagai fans, bukan karena dia pemain bintang atau sang ikon dari LFC bisa luput dari diving itu, pemain harus sadar kalo diving tidak selamanya membawa keuntungan, ya seperti yang sudah2 malah berbuah kartu untuk luis kan? Bukan berarti saya setuju kalau diving menguntungkan, tapi bermain secara fair play, memenangkan suatu pertandingan dengan 1 goal lebih berharga ketimbang menang 2 atau 3 goal dengan diving. Pemain harus punya kebudayaan malu dalam hal diving itu. This is liverpool, sebuah klub kaya historis.

    Maaf kepanjangan :)) #YNWA

  2. NICE one(again) bro!!
    alasan apapun yang menyatakan Diving diwajarkan itu gak masuk akal
    sebanyak apapun yang ngelakuin “Diving” tetap aja ini bukan permainan Liverpool FC yang sesungguhnya.. Sponsor aja Warrior masa gak berjiwa Warrior, ra isin po?? #YNWA Bring The Old Glory Home!!

Leave a reply to Daniel Cancel reply